Pada suatu hari di mainland, Tinker Bell dan para peri sampai ke perkemahan peri yang terletak di sebuah pohon besar di tengah lapangan berumput. Meski baru saja sampai, Tink sudah tidak sabar ingin segera mencari barang-barang yang hilang. Vidia yang telah mengenal seluk beluk lingkungan sekitar, menjahili Tink dengan mengatakan bahwa rumah manusia tidaklah jauh dari perkemahan peri. Mendengar ini, Tink sangat bersemangat untuk pergi menjelajah dan tidak lama kemudian keduanya menemukan sebuah kereta tak berkuda di dekat sebuah rumah. Tink terkagum-kagum melihat kereta ini dan mencari tahu apa yang membuatnya dapat berjalan tanpa kuda, sementara Vidia berusaha mengajak Tink untuk segera pergi. Ketika akan kembali menuju perkemahan peri, keduanya menemukan sebuah rumah kecil seukuran peri yang dibuat oleh Lizzy, seorang gadis kecil yang sangat ingin bertemu dengan peri sungguhan. Tink langsung masuk ke rumah kecil itu untuk mengetahui ada apa di dalamnya. Sebaliknya, Vidia malah lari dan bersembunyi. Tink meyakinkan Vidia bahwa rumah itu cukup aman untuk dimasuki, namun Vidia yang tidak suka dengan sikap sok tahu Tink, berencana membuat Tink takut dengan membanting pintu hingga menutup, namun secara tidak sengaja malah mengunci Tink di dalam. Vidia berusaha membuka pintu agar Tink bisa keluar, tapi sia-sia. Lizzy pun datang dan menemukan ada seorang peri terperangkap di rumah mainan buatannya dan membawanya pulang. Lizzy berencana untuk menunjukkan Tink ke ayahnya, Dr. Griffiths, seorang ilmuwan yang sangat serius menekuni pekerjaannya dan sangat sibuk. Tapi Lizzy kemudian berubah pikiran saat dia melihat banyak sekali kupu-kupu mati yang dipajang ayahnya di tembok ruang kerja sebagai objek penelitian, kemudian Lizzy memutuskan untuk merahasiakan keberadaan Tink dan membawanya ke kamar.
Sementara itu, Vidia mengajak Rosetta, Iridessa, Fawn, Silvermist, Clank dan Bobble untuk menyelamatkan Tink. Tapi karena hujan lebat, sayap mereka tidak bisa digunakan untuk terbang, sehingga mereka semua memutuskan untuk membuat sebuah perahu dan berlayar menyusuri jalan yang menuju Rumah Griffiths. Perahu mereka tidak selalu berlayar dengan mulus, ketika sampai di air terjun, Silvermist memanipulasi air hingga alirannya terangkat ke udara dan menyelamatkan mereka semua, meskipun demikian perahu mereka akhirnya karam. Dari sini, ketujuh peri tim penyelamat kemudian berjalan kaki. Sayangnya saat akan menyeberangi jalan berlumpur, Vidia terjatuh ke kubangan lumpur hingga sebatas pinggang. Clank dan Bobble pergi mencari sesuatu yang dapat mengangkat Vidia dari lumpur, sementara para peri lain mencoba mengangkat tubuh Vidia bersama-sama, namun sia-sia. Tiba-tiba saja lampu sebuah mobil menyinari mereka dan akan melindas mereka, untungnya Iridessa mengarahkan cahayanya ke pengemudi mobil tersebut hingga membuatnya medadak menginjak rem. Pengemudi tersebut keluar dari mobil untuk melihat apa yang terjadi, tapi dia tidak melihat apapun selain hujan rintik-rintik. Kesempatan ini digunakan para peri untuk membebaskan Vidia dari lumpur dengan berpegangan pada tali sepatu si pengemudi.
Di Rumah Griffiths, Lizzy bercerita kepada Tink tentang kecintaannya pada peri. Tink terpesona dengan obsesinya itu dan memutuskan untuk memberitahu Lizzy segala sesuatu tentang peri, lagipula Tink tidak bisa terbang pergi dari rumah itu selama hujan masih turun. Tink bercerita dengan menggunakan isyarat tangan dan gambar, keduanya kemudian mencatat semua informasi tentang peri di sebuah buku penelitian yang didapat Lizzy dari ayahnya. Sebuah persahabatan pun terbentuk di antara keduanya, hingga hujan kemudian berhenti, dan Tink dapat pulang kembali ke perkemahan peri. Sebelum berpisah, Tink memeluk Lizzy yang menangis karena perpisahan tersebut. Setelah keduanya berpisah, Lizzy turun ke ruang kerja ayahnya untuk memperlihatkan buku penelitian tentang peri yang dia tulis sendiri, Tink yang penasaran tidak jadi kembali ke perkemahan dan mengintip Lizzy dan ayahnya lewat jendela. Sayangnya, ayah Lizzy sama sekali tidak melirik buku penelitian itu karena sibuk menyelamatkan barang-barangnya yang terkena bocor. Jadi Tink pun kemudian membantu memperbaiki atap yang bocor, berharap Dr. Griffiths akan memiliki sedikit waktu bersama anaknya, namun setelahnya Tink melihat seekor kupu-kupu yang ditangkap oleh Dr. Griffiths dan membebaskannya dari botol. Kemudian Dr. Griffiths memang lega karena atapnya tidak lagi bocor, tapi dia menyalahkan Lizzy karena kupu-kupu objek penelitian yang dia rencanakan untuk ditunjukkan dalam rapat, telah hilang. Karena hal ini, Dr. Griffiths menghukum Lizzy untuk tinggal di kamar dan berhenti mengganggunya.
Sementara itu, Vidia berterus terang kepada keenam peri yang lain bahwa dialah yang menyebabkan Tink terperangkap di rumah kecil itu, meskipun demikian keenam peri penyelamat tidak marah padanya, malah bersyukur karena dengan keberadaannya disana sehingga dia dapat mencari bantuan. Tim penyelamat pun akhirnya tiba di rumah Griffiths. Di depan pintu, mereka diserang oleh kucing peliharaan Lizzy, Mr. Twitches. Fawn tidak dapat menjinakkan Mr. Twitches meskipun dia adalah peri hewan. Kemudian terjadilah kejar mengejar antara tim peri penyelamat dengan Mr. Twitches.
Di kamar, Tink mengajari Lizzy cara untuk terbang menggunakan debu peri, Dr. Griffiths kemudian datang dan melihat jejak kaki di langit-langit kamar dan meminta Lizzy untuk tidak melakukan hal-hal yang berbahaya seperti naik ke langit-langit kamar sementara dia dihukum. Lizzy memberikan buku penelitian peri kepada ayahnya dan memberitahu bahwa peri sebenarnya memang ada, tapi Dr. Griffiths sama sekali tidak percaya dan mencela Lizzy karena telah membuang waktu menulis penelitan yang didasarkan pada fiksi. Mendengar hal ini, Tink menjadi marah dan menunjukkan diri ke depan Dr. Griffiths yang kemudian terkejut sekaligus terpesona dengan munculnya Tink. Dr. Griffiths langsung terpikir bahwa betapa ajaibnya kejadian tersebut dan akan menunjukkan Tink kepada ilmuwan di London untuk diteliti, maka dia pun segera menangkap Tink dengan botol, tapi sebelum hal tersebut terjadi, para peri penyelamat telah tiba di kamar dan Vidia berhasil menghalangi Dr. Griffiths hingga dia sendirilah yang tertangkap. Dr. Griffiths pun segera membawa Vidia ke London, sementara para peri penyelamat yang tersisa dan Tink meminta bantuan Lizzy agar mereka bisa segera menyelamatkan Vidia dengan menembus hujan. Untunglah mereka tiba pada waktunya, sebelum Dr. Griffiths masuk ke gedung penelitian, Lizzy menghentikannya dan meminta ayahnya untuk tidak menyerahkan Vidia sebagai objek penelitian. Akhirnya Dr. Griffiths menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada Lizzy karena tidak mempercayainya selama ini. Vidia kemudian dilepaskan, dan persahabatannya dengan Tink kini semakin erat. Kejadian ini membuat Lizzy dan ayahnya saling mempercayai satu sama lain, dan Dr. Griffiths kini lebih meluangkan waktunya untuk menemani Lizzy.(bn)
Genre : Animasi
Tanggal Rilis Perdana : 13 August 2010
Studio : Walt Disney, Motion Pictures
Sutradara : Bradley Raymond
Produser : Helen Kalafatic, Margot Pipkin
Penulis Naskah :
Joe Ansolabehere
Paul Germain
Bob Hilgenberg
Rob Muir
Pemain :
Mae Whitman sebagai TinkerBell
Lauren Mote sebagai Lizzy Griffiths
Michael Sheen sebagai Dr. Griffiths
Pamela Adlon sebagai Vidia
Lucy Liu sebagai Silvermist
Raven-Symoné sebagai Iridessa
Kristin Chenoweth sebagai Rosetta
Angela Bartys sebagai Fawn
Rob Paulsen sebagai Bobble
Jeff Bennett sebagai Clank
Anggaran : $35 juta
Pendapatan Box Office : $10,872,752
No comments:
Post a Comment