Para peri pengubah-alam sedang pergi ke daratan untuk membawa musim yang penuh dengan daun berjatuhan, tidur panjang, angin yang tajam dan labu, itu adalah musim gugur. Sementara itu, Tinker Bell dan peri penjaga-debu seperti Terence tetap tinggal di Pixie Hollow. Tinker Bell mencoba membuat kendaraan yang dia sebut "Pixie Express", tapi gagal. Kemudian Tinker Bell diminta untuk bertemu dengan Queen Clarion, Fairy Mary dan Redleaf, sang Menteri Musim Gugur. Ketiganya menunjukkan pada Tinker Bell sebuah batu bulan bertuah dan menjelaskan padanya tentang kekuatannya yang sangat langka. Setiap delapan tahun sekali, diadakan panen bulan biru di Pixie Hollow. Ketika cahaya bulan biru yang sangat langka menyinari batu bulan, maka batu itu akan menghasilkan debu peri yang berwarna biru yang dipakai untuk memberi kekuatan dan peremajaan pada pohon debu peri. Perayaan Musim Gugur adalah acara yang dilakukan para peri untuk mengumpulkan debu biru tersebut.
Tongkat baru akan dibuat sebagai tempat diletakkannya batu bulan, dan Tinker Bell direkomendasikan untuk membuatnya. Meskipun Tinker Bell telah banyak membuat kesalahan di masa lalu, tapi Fairy Mary mengatakan bahwa hampir setiap hari para peri pematri belajar dari semua kesalahan itu. Tinker Bell menerima tugas yang diberikan padanya, dan Terence berjanji akan membantunya. Namun selama proses pembuatan tongkat berlangsung, Tinker Bell mulai mendapatkan masalah dengan keberadaan Terence yang mencoba dengan keras untuk menjadi lebih berguna. Ketika Tinker Bell meminta Terence untuk mencari sesuatu yang tajam, Terence membawa kompas ke tempat Tink bekerja sehingga membuatnya jengkel. Tink menendang kompas tersebut hingga tutupnya terbuka dan merusak tongkat yang baru saja dibuatnya serta secara tidak sengaja memecahkan batu bulan hingga berkeping-keping. Tinker Bell kemudian pergi dengan menaiki balon terbang yang dia ciptakan dari kapas untuk mencari cermin ajaib, yang menurut legenda peri, telah mengabulkan dua dari tiga permintaan sebelum keberadaannya menghilang. Tinker Bell berencana untuk menggunakan permintaan ketiga tersebut untuk mengembalikan batu bulan yang pecah kembali ke bentuk awalnya.
Di perjalanan, Tink bertemu dengan sekawanan kelelawar dan berusaha menghindari mereka, kemudian seekor kunang-kunang bernama Blaze terjatuh ke balon udaranya dan memakan semua bekalnya. Dengan jengkel Tink menyuruh Blaze untuk pergi, tapi kunang-kunang tersebut sangat ingin membantu Tink mencari cermin ajaib yang telah hilang, hingga kemudian dia pergi dengan rasa sedih. Setelah kepergiannya, Tink mencoba untuk melihat dimana dia berada melalui peta, tapi suasana terlalu gelap hingga dia tidak bisa melihat apapun. Melihat hal ini, Blaze kembali untuk memberikan cahaya yang diperlukan Tink di petanya, merasa terbantu dengan keberadan Blaze, Tink pun menyuruhnya tinggal. Ketika keduanya melanjutkan perjalanan, Tink mengira dia telah melihat lengkungan batu yang menurut legenda peri adalah jalan menuju cermin ajaib tersebut. Untuk memastikan lengkungan itu, Tink meninggalkan balon udaranya dan menyuruh Blaze untuk menjaganya. Ketika Tink pergi, balon udaranya mulai lepas dari kaitannya di pohon. Blaze yang kebingungan tidak dapat mempertahankannya sehingga dia mengikuti Tink untuk memberitahu apa yang terjadi. Tapi Tink sedang sibuk memahami bahwa yang sedang dilihatnya bukanlah lengkungan batu, melainkan sebuah akar pohon besar yang melengkung. Bagaimanapun juga sudah terlambat, ketika Tink melihat balon udaranya sudah terbang menjauh dan dia tidak dapat mengejarnya karena dia tidak memiliki debu peri dan angin yang kencang menghempaskan tubuhnya. Keesokan harinya ketika terbangun, Tink merasa kelaparan dan tersesat.
Blaze mendatangkan beberapa serangga hutan yang memberikan makanan dan air untuk Tinker Bell. Hewan-hewan tersebut juga memberitahu Tink dan Blaze lokasi lengkungan batu berada, maka perjalanan pun berlanjut. Mereka mendapati kapal karam tempat dimana cermin ajaib tersebut berada dan memasukinya. Tinker Bell akhirnya menemukan cermin ajaib tersebut, namun saat dia akan menyebutkan permintaannya, Blaze yang penasaran dengan cermin tidak mau pergi dari wajahnya, Tink yang jengkel berharap Blaze mau diam semenit saja, dan itulah yang dikabulkan oleh cermin ajaib, dengan tidak sengaja menyia-nyiakan permintaan terakhirnya. Tink menyalahkan Blaze karena telah membuatnya tidak fokus, tapi kemudian menyadari sejak awal semua kesalahannya disebabkan karena emosi yang tidak dapat dikendalikannya sehingga dia selalu mendapatkan masalah, dia meminta maaf kepada Blaze dan menangis tersedu-sedu. Kemudian Terence yang telah menemukan catatan rencana Tink di rumahnya yang kosong, berhasil menyusulnya hingga ke kapal karam. Keduanya bertemu kembali, namun kemudian keberadaan mereka diketahui oleh sekelompok tikus dan mereka melarikan diri dari kapal.
Terence yang berhasil menemukan balon udara Tink yang hilang, mengajak Tink pulang kembali ke Pixie Hollow. Di perjalanan, Tink membetulkan tongkatnya yang telah dibawakan Terence dari rumah, Tink menambahkan permata putih yang awalnya berada di cermin ajaib dan menata pecahan batu bulan dengan sudut yang tepat. Tink menemukan bahwa persahabatan, kerendahan hati dan cinta dapat mendatangkan keajaiban. Dengan bantuan kerjasama dari Terence, Tink siap untuk memberikan tongkatnya ke Queen Clarion. Ketika Tink menunjukkan tongkatnya, seluruh peri terkejut dan bingung melihat pecahan dari batu yang berharga tersebut. Bagaimanapun juga, batu yang terpecah tersebut menciptakan keuntungan yang tak terduga, yaitu secara drastis memperluas daerah yang terkena cahaya bulan biru sehingga mereka menghasilkan debu biru paling banyak yang ada dalam sejarah Pixie Hollow.(bn)
Genre : Animasi
Tanggal Rilis Perdana : 27 Oktober 2009
Studio : Walt Disney Motion Pictures
Sutradara : Klay Hall
Produser : Sean Lurie
Penulis Naskah : Evan Spiliotopoulos
Pemain :
Mae Whitman sebagai Tinker Bell
Jesse McCartney sebagai Terence
Jane Horrocks sebagai Fairy Mary
Anjelica Huston sebagai Queen Clarion
John DiMaggio sebagai Redleaf
Lucy Liu sebagai Silvermist
Raven-Symoné sebagai Iridessa
Kristin Chenoweth sebagai Rosetta
Angela Bartys sebagai Fawn
Anggaran : $35 juta
Pendapatan Box Office : $8.582.265
No comments:
Post a Comment