Pada dasarnya semua manusia
memiliki 5 sifat utama, yaitu Kegembiraan atau Joy, Kesedihan atau Sadness,
Muak atau Disgust, Kemarahan atau Anger, dan Takut atau Fear. Kelima sifat ini
ternyata beroperasi di dalam pikiran manusia, yaitu di Pusat Otaknya. Saat
Riley baru lahir, awalnya hanya Joy yang ada di pikirannya, lambat laun Riley
beranjak dewasa, dan semua sifat menjadi lengkap terkumpul dalam Pusat Otak. Jika
Riley sedang berbahagia, otaknya akan memproduksi memori berbentuk bola
berwarna kuning, jika dia sedang sedih maka akan muncul bola berwarna biru,
warna hijau jika dia sedang muak atau jijik, merah jika dia marah dan ungu jika
dia sedang takut atau khawatir. Tapi setiap kali ada moment yang super penting
dan tak terlupakan, otaknya akan memproduksi bola yang lebih berkilau daripada
yang lain, bola itulah yang disebut memori inti, contohnya saat Riley berhasil
mencetak gol saat bermain hockey, pikirannya akan memproduksi bola berkilau,
hingga saat ini bola berkilau tersebut selalu berwarna kuning, yang artinya hal
yang penting dan tak terlupakan itu hal yang membahagiakan, dan itu adalah hal
yang bagus.
Di pusat
otak, ada sebuah tabung yang berisi 5 bola memori inti, setiap memori inti
menggerakkan pulau yang berbeda dalam kepribadian Riley, seperti pulau hockey,
pulau kekonyolan, pulau persahabatan, pulau kejujuran dan pulau keluarga. Intinya,
pulau-pulau kepribadian tersebut membuat Riley menjadi dirinya sendiri. Setiap
kali Riley tertidur di malam hari, pekerjaan para sifat utama selesai dan
mereka memasukkan bola-bola memori ke Ingatan Jangka Panjang. Saat ini Riley
berumur 11 tahun, mulanya semua baik-baik saja, sampai suatu ketika orangtuanya
memutuskan untuk pindah rumah ke San Fransisco, Riley menjadi sedih, dia
mencoba membayangkan rumahnya yang baru akan menyenangkan daripada yang lama,
tapi ternyata sama sekali tidak seperti yang diharapkannya. Rumahnya lebih
kecil, tidak memiliki halaman, terlihat seperti rumah tua dan bau. Sialnya
lagi, truk pengangkut barang-barangnya tersesat kekota lain, sehingga dia harus
tidur di lantai, lagi pula dikota itu juga sulit mendapatkan pizza yang enak. Yang
pasti semua hal yang tidak menguntungkan ini membuatnya menyesali keputusan
ayah dan ibu untuk pindah.
Keesokan harinya, Riley mencoba melihat sisi positif
dari kepindahan keluarganya ini, dia merasa bersemangat dan antusias untuk
pergi ke sekolah baru. Begitu pula dengan Joy, dengan semangat yang tak pernah
padam dia membagi tugas kepada keempat temannya. Fear bertugas mendata hal-hal buruk
yang mungkin terjadi, Disgust bertugas mencari baju yang pas untuk dipakai di
hari pertama sekolah, Anger bertugas membuyarkan lamunan agar Riley mendapat
perhatian ekstra di kelas, sedangkan Sadness hanya harus berdiri di sebuah
lingkaran agar tidak membuat Riley sedih.
Di
sekolah, saat diminta memperkenalkan dirinya, Riley teringat akan hari-harinya
yang dia habiskan di Minnesota bersama keluarga dan teman-temannya, bermain seluncur salju, dan
hockey. Mengingat hal itu membuat Riley menangis, padahal dia sedang berdiri di
hadapan seluruh kelas, sungguh waktu yang sangat tidak tepat. Ternyata yang
membuat Riley bersedih hati adalah Sadness, dia keluar dari lingkarannya dan
menyentuh bola memori kuning yang seharusnya memori membahagiakan, hingga bola
tersebut menjadi biru. Joy berusaha menghentikan Sadness, tapi Sadness pun
tidak dapat menghentikan dirinya sendiri, menurutnya ini hal yang perlu untuk
dilakukan. Joy dan Sadness pun akhirnya saling berebut bola dan membuat keadaan
menjadi kacau, kekacauan yang dilakukan Sadness dan Joy di Pusat Otak membuat
bola-bola putih memori inti jatuh dari tabungnya yang berakibat lima pulau kepribadian di otak Riley menjadi padam. Bisa
dikatakan saat ini Riley seperti orang yang tidak memiliki kepribadian. Parahnya
lagi, ketika Joy dan Sadness berusaha menangkap bola memori inti agar dapat
ditaruh kembali di tabung, bola-bola itu malah tersedot masuk ke Ingatan Jangka
Panjang beserta Joy dan Sadness sekalian. Alhasil saat ini di Pusat Otak hanya
ada Anger, Disgust dan Fear yang bekerja.
Kepergian
Joy dan Sadness dari pusat otak membuat Riley menjadi anak yang pemarah dan
mudah muak, dia juga sering mengkhawatirkan sesuatu. Sifat-sifat ini membuat hubungan
keluarganya menjadi renggang, dia marah kepada ayah ibunya, sekolahnya,
rumahnya yang baru, bahkan dia muak kepada San Fransisco. Karena semua hal yang tak tertahankan ini,
Anger memberi Riley ide untuk kabur dari san Fransisco dan pergi ke Minnesota,
tempat dimana dia dulu pernah berbahagia. Sementara itu, Joy dan Sadness yang berada
di dalam Ingatan Jangka Panjang berusaha untuk kembali ke Pusat Otak agar
mereka dapat menaruh bola memori inti ke tabungnya untuk menyalakan pulau
kepribadian, petualangan mereka di dalam Ingatan Jangka Panjang sangat seru dan
menegangkan, mereka juga bertemu dengan Bing Bong gajah khayalan Riley yang dia
ciptakan saat kecil. Gajah itu membantu Joy dan Sadness sebisa mungkin agar
dapat kembali ke Pusat Otak.
Petualangan
Joy bersama Sadness dan Bing Bong membuatnya menyadari bahwa yang dibutuhkan
Riley sekarang adalah rasa sedih. Sehingga, satu-satunya cara adalah dengan membuat
bola-bola memori inti menjadi memori yang menyedihkan. Dengan begitu dia akan
sanggup melepas semua masa lalunya. Ternyata jawabannya selama ini adalah
Sadness, karena dengan bersedih, menangis dan mengakui bahwa kita telah kehilangan
sesuatu yang berharga, dapat membuat diri kita menerima segala yang terjadi
dengan lebih lapang dada. Untungnya Joy dan Sadness menyadari hal ini tepat
waktu, bus yang ditumpangi Riley untuk kabur masih baru akan berjalan ketika
Riley juga menyadari bahwa dirinya hanya sedang bersedih atas masalah yang saat
ini sedang terjadi, dia pun pulang ke rumah barunya dan mendapati ayah dan
ibunya sedang cemas memikirkannya, mereka pun menangis bersama, tapi hal itu
malah membuat mereka menjadi lebih dekat sebagai sebuah keluarga. Dengan
kembalinya Joy dan Sadness ke Pusat Otak, akhirnya pulau-pulau kepribadian pun
dapat dinyalakan kembali, dan hidup Riley kembali normal.(bn)
Genre : Animation,
Adventure, Comedy
Tanggal Rilis Perdana : 18
Mei 2015
Studio : Walt Disney
Motion Pictures
Sutradara : Pete Docter,
Ronnie Del Carmen
Beberapa Tokoh dalam Film :
Joy / Gembira : Salah satu emosi dasar manusia,
ditandai dengan bola warna kuning. Diisi suara oleh Amy Poehler.
Sadness / Sedih : Salah satu emosi dasar
manusia, ditandai dengan bola warna biru. Diisi suara oleh Phyllis Smith.
Anger / Marah : Salah satu emosi dasar manusia,
ditandai dengan bola warna merah. Diisi suara oleh Lewis Black.
Fear / Takut : Salah satu emosi dasar manusia,
ditandai dengan bola warna ungu. Diisi suara oleh Bill Hader.
Disgust / Muak : Salah satu emosi dasar manusia,
ditandai dengan bola warna hijau. Diisi suara oleh Mindy Kaling.
Riley Andersen : Gadis remaja berusia 11 tahun,
tokoh utama yang sejak bayi dan pertama kalinya merasakan sifat dasar manusia. Diisi
suara oleh Kaitlyn Dias.
Bing Bong : Tokoh khayalan Riley saat kecil yang
menolong Joy dan Sadness pulang ke Pusat Otak. Diisi suara oleh Richard Kind.
No comments:
Post a Comment