Sunday, 27 March 2016

Inside Out

         Pada dasarnya semua manusia memiliki 5 sifat utama, yaitu Kegembiraan atau Joy, Kesedihan atau Sadness, Muak atau Disgust, Kemarahan atau Anger, dan Takut atau Fear. Kelima sifat ini ternyata beroperasi di dalam pikiran manusia, yaitu di Pusat Otaknya. Saat Riley baru lahir, awalnya hanya Joy yang ada di pikirannya, lambat laun Riley beranjak dewasa, dan semua sifat menjadi lengkap terkumpul dalam Pusat Otak. Jika Riley sedang berbahagia, otaknya akan memproduksi memori berbentuk bola berwarna kuning, jika dia sedang sedih maka akan muncul bola berwarna biru, warna hijau jika dia sedang muak atau jijik, merah jika dia marah dan ungu jika dia sedang takut atau khawatir. Tapi setiap kali ada moment yang super penting dan tak terlupakan, otaknya akan memproduksi bola yang lebih berkilau daripada yang lain, bola itulah yang disebut memori inti, contohnya saat Riley berhasil mencetak gol saat bermain hockey, pikirannya akan memproduksi bola berkilau, hingga saat ini bola berkilau tersebut selalu berwarna kuning, yang artinya hal yang penting dan tak terlupakan itu hal yang membahagiakan, dan itu adalah hal yang bagus.
Di pusat otak, ada sebuah tabung yang berisi 5 bola memori inti, setiap memori inti menggerakkan pulau yang berbeda dalam kepribadian Riley, seperti pulau hockey, pulau kekonyolan, pulau persahabatan, pulau kejujuran dan pulau keluarga. Intinya, pulau-pulau kepribadian tersebut membuat Riley menjadi dirinya sendiri. Setiap kali Riley tertidur di malam hari, pekerjaan para sifat utama selesai dan mereka memasukkan bola-bola memori ke Ingatan Jangka Panjang. Saat ini Riley berumur 11 tahun, mulanya semua baik-baik saja, sampai suatu ketika orangtuanya memutuskan untuk pindah rumah ke San Fransisco, Riley menjadi sedih, dia mencoba membayangkan rumahnya yang baru akan menyenangkan daripada yang lama, tapi ternyata sama sekali tidak seperti yang diharapkannya. Rumahnya lebih kecil, tidak memiliki halaman, terlihat seperti rumah tua dan bau. Sialnya lagi, truk pengangkut barang-barangnya tersesat kekota lain, sehingga dia harus tidur di lantai, lagi pula dikota itu juga sulit mendapatkan pizza yang enak. Yang pasti semua hal yang tidak menguntungkan ini membuatnya menyesali keputusan ayah dan ibu untuk pindah.
Keesokan harinya, Riley mencoba melihat sisi positif dari kepindahan keluarganya ini, dia merasa bersemangat dan antusias untuk pergi ke sekolah baru. Begitu pula dengan Joy, dengan semangat yang tak pernah padam dia membagi tugas kepada keempat temannya. Fear bertugas mendata hal-hal buruk yang mungkin terjadi, Disgust bertugas mencari baju yang pas untuk dipakai di hari pertama sekolah, Anger bertugas membuyarkan lamunan agar Riley mendapat perhatian ekstra di kelas, sedangkan Sadness hanya harus berdiri di sebuah lingkaran agar tidak membuat Riley sedih.
Di sekolah, saat diminta memperkenalkan dirinya, Riley teringat akan hari-harinya yang dia habiskan di Minnesota bersama keluarga dan teman-temannya, bermain seluncur salju, dan hockey. Mengingat hal itu membuat Riley menangis, padahal dia sedang berdiri di hadapan seluruh kelas, sungguh waktu yang sangat tidak tepat. Ternyata yang membuat Riley bersedih hati adalah Sadness, dia keluar dari lingkarannya dan menyentuh bola memori kuning yang seharusnya memori membahagiakan, hingga bola tersebut menjadi biru. Joy berusaha menghentikan Sadness, tapi Sadness pun tidak dapat menghentikan dirinya sendiri, menurutnya ini hal yang perlu untuk dilakukan. Joy dan Sadness pun akhirnya saling berebut bola dan membuat keadaan menjadi kacau, kekacauan yang dilakukan Sadness dan Joy di Pusat Otak membuat bola-bola putih memori inti jatuh dari tabungnya yang berakibat lima pulau kepribadian di otak Riley menjadi padam. Bisa dikatakan saat ini Riley seperti orang yang tidak memiliki kepribadian. Parahnya lagi, ketika Joy dan Sadness berusaha menangkap bola memori inti agar dapat ditaruh kembali di tabung, bola-bola itu malah tersedot masuk ke Ingatan Jangka Panjang beserta Joy dan Sadness sekalian. Alhasil saat ini di Pusat Otak hanya ada Anger, Disgust dan Fear yang bekerja.
Kepergian Joy dan Sadness dari pusat otak membuat Riley menjadi anak yang pemarah dan mudah muak, dia juga sering mengkhawatirkan sesuatu. Sifat-sifat ini membuat hubungan keluarganya menjadi renggang, dia marah kepada ayah ibunya, sekolahnya, rumahnya yang baru, bahkan dia muak kepada San Fransisco.  Karena semua hal yang tak tertahankan ini, Anger memberi Riley ide untuk kabur dari san Fransisco dan pergi ke Minnesota, tempat dimana dia dulu pernah berbahagia. Sementara itu, Joy dan Sadness yang berada di dalam Ingatan Jangka Panjang berusaha untuk kembali ke Pusat Otak agar mereka dapat menaruh bola memori inti ke tabungnya untuk menyalakan pulau kepribadian, petualangan mereka di dalam Ingatan Jangka Panjang sangat seru dan menegangkan, mereka juga bertemu dengan Bing Bong gajah khayalan Riley yang dia ciptakan saat kecil. Gajah itu membantu Joy dan Sadness sebisa mungkin agar dapat kembali ke Pusat Otak.
Petualangan Joy bersama Sadness dan Bing Bong membuatnya menyadari bahwa yang dibutuhkan Riley sekarang adalah rasa sedih. Sehingga, satu-satunya cara adalah dengan membuat bola-bola memori inti menjadi memori yang menyedihkan. Dengan begitu dia akan sanggup melepas semua masa lalunya. Ternyata jawabannya selama ini adalah Sadness, karena dengan bersedih, menangis dan mengakui bahwa kita telah kehilangan sesuatu yang berharga, dapat membuat diri kita menerima segala yang terjadi dengan lebih lapang dada. Untungnya Joy dan Sadness menyadari hal ini tepat waktu, bus yang ditumpangi Riley untuk kabur masih baru akan berjalan ketika Riley juga menyadari bahwa dirinya hanya sedang bersedih atas masalah yang saat ini sedang terjadi, dia pun pulang ke rumah barunya dan mendapati ayah dan ibunya sedang cemas memikirkannya, mereka pun menangis bersama, tapi hal itu malah membuat mereka menjadi lebih dekat sebagai sebuah keluarga. Dengan kembalinya Joy dan Sadness ke Pusat Otak, akhirnya pulau-pulau kepribadian pun dapat dinyalakan kembali, dan hidup Riley kembali normal.(bn)
Genre : Animation, Adventure, Comedy
Tanggal Rilis Perdana : 18 Mei 2015
Studio : Walt Disney Motion Pictures
Sutradara : Pete Docter, Ronnie Del Carmen
Beberapa Tokoh dalam Film :

Joy / Gembira : Salah satu emosi dasar manusia, ditandai dengan bola warna kuning. Diisi suara oleh Amy Poehler.


Sadness / Sedih : Salah satu emosi dasar manusia, ditandai dengan bola warna biru. Diisi suara oleh Phyllis Smith.


Anger / Marah : Salah satu emosi dasar manusia, ditandai dengan bola warna merah. Diisi suara oleh Lewis Black.


Fear / Takut : Salah satu emosi dasar manusia, ditandai dengan bola warna ungu. Diisi suara oleh Bill Hader.


Disgust / Muak : Salah satu emosi dasar manusia, ditandai dengan bola warna hijau. Diisi suara oleh Mindy Kaling.


Riley Andersen : Gadis remaja berusia 11 tahun, tokoh utama yang sejak bayi dan pertama kalinya merasakan sifat dasar manusia. Diisi suara oleh Kaitlyn Dias.

Bing Bong : Tokoh khayalan Riley saat kecil yang menolong Joy dan Sadness pulang ke Pusat Otak. Diisi suara oleh Richard Kind.

No comments:

Post a Comment