Pada tahun 2013, Edward
Snowden mengadakan pertemuan rahasia di sebuah tempat perbelanjaan Hong Kong
dengan seorang pembuat dokumenter bernama Laura Poitras dan seorang jurnalis
bernama Glenn Greenwald, mereka kemudian pindah ke sebuah kamar hotel dimana
Snowden menceritakan tentang rencananya untuk mengungkapkan informasi rahasia yang
dimilikinya tentang 'pengamatan-massa' ilegal yang dilakukan oleh National Security
Agency / NSA. Sebelumnya pada tahun 2004, Snowden mendaftarkan diri untuk
menjadi tentara Amerika, namun karena ada masalah dengan tulang yang patah, dia
harus keluar dan beristirahat. Mencoba untuk menjadi patriot Amerika dengan
cara lain, Snowden akhirnya mendaftar ke Central Intelligence Agency / CIA dan
diterima oleh Direktur Corbin O'Brian. Di CIA, Snowden diberi informasi dan
dites untuk menjadi bagian dari tentara yang berperang lewat dunia maya. Disini
dia bertemu dengan Hank Forrester dan mengetahui adanya Foreign Intelligence
Surveillance Act / FISA yaitu Intelijen yang bertugas mengamati setiap orang
dari penduduk seluruh dunia. Sebenarnya, FISA telah melanggar hak asasi
manusia, namun tugas tersebut mampu mengalahkan hak Amandemen ke-empat tentang
warga negara Amerika.
Di tahun
yang sama, Snowden bertemu dengan Lindsay Mills lewat website kencan. Keduanya
kemudian menjadi kekasih meski memiliki ideologi politik yang sangat berbeda. Pada
tahun 2007, Snowden dikirim ke Geneva dan bertemu dengan Gabriel Sol, yang memiliki
banyak pengalaman dengan ‘pengamatan' lewat media elektronik. Ketika dia
berusaha mencari adanya jaringan teroris, Snowden dan pimpinannya malah
menjebak seorang warga sipil tak bersalah, hal tersebut membuat Snowden
mempertanyakan keetisan dan implikasi moral pada tugas yang mereka kerjakan,
hingga dia pun mengundurkan diri dari CIA. Tak lama kemudian, Snowden bekerja
untuk NSA dan dikirim ke Jepang, disana dia membuat program sendiri yang diberi
nama "Epic Shelter", yaitu sebuah program yang dapat membuat
pemerintah mengakses data-data penting dari Timur Tengah. Setelah beberapa
waktu berlalu, Snowden mengetahui bahwa NSA dan agen Pemerintah Amerika tidak
hanya menggunakannya di Jepang, tapi di seluruh negara yang bersekongkol dengan
Amerika. Praktik tersebut termasuk menanamkan malware dalam setiap komputer
yang memanajemen pemerintahan, infrastruktur dan sektor finansial, sehingga
jika negara yang bersekongkol tersebut tiba-tiba berbalik menyerang Amerika,
maka pembalasan dendam bisa berjalan dengan lebih efektif. Merasa stres karena
tugas yang membebani hati nurani, Snowden break up dengan kekasihnya.
Tiga bulan
kemudian, Snowden meninggalkan posnya dengan NSA dan pergi ke Maryland untuk berbaikan kembali dengan Lindsay Mills,
disana dia bekerja sebagai konsultan untuk CIA. Meski telah hidup nyaman di Maryland , Snowden kemudian mengajak Mills untuk pindah ke Hawaii dan bekerja di "The Tunnel", bunker
bawah tanah peninggalan Perang Dunia II yang digunakan sebagai operasi SIGINT
dan pengamatan elektronik massa .
Di Hawaii, Snowden menyadari bahwa Epic Shelter tidak hanya dipakai untuk alat
backup data belaka, tapi juga diisi dengan data real-time yang membantu Pilot
Drone Amerika untuk membunuh tersangka teroris di Afghanistan. Snowden menjadi
kecewa dengan apa yang dilakukannya, semakin dia melihat operasi pengamatan
ilegal dan kebohongan pemimpin NSA pada kongres dan rakyat Amerika tentang
aktifitas pengamatan, semakin dia tidak yakin dengan apa yang dikerjakannya. Snowden
kemudian mengcopy semua data tentang FISA, kesaksian palsu, dan program
pengamatan yang masih aktif milik NSA ke dalam memory, kemudian
menyelundupkannya keluar "The Tunnel" lewat mainan Rubic Cube. Setelah
menghubungi Poitras dan Greenwald, Snowden pun berencana mengungkapkan
segalanya ke masyarakat.
Dengan
bantuan Ewen MacAskill, informasi tersebut disebarluaskan ke media pada 5 Juni 2013,
dan tambahan bocoran diterbitkan keesokan harinya. Akibatnya, Snowden menjadi
buronan di Amerika, dan dengan bantuan MacAskill, Greenwald dan Poitras, dia
diselundupkan keluar dari Hong
Kong menuju Rusia. Pemerintah
Amerika mencabut paspornya, membuatnya tetap tinggal di Moscow untuk waktu yang lama. Disana, Snowden diberi
suaka selama tiga tahun dan Mills bergabung untuk tinggal bersama. Selanjutnya,
Snowden terus mengkomunikasikan dan menghimbau pentingnya privasi untuk rakyat,
dan transparansi dari pemerintah dengan melakukan interview dan tampilan-tampilan
lain lewat internet dengan orang Amerika, orang
Inggris dan khalayak internasional.(bn)
Genre
: Biography, Drama, Thriller
Tanggal
Rilis Perdana : 21 Juli 2016
Studio
: Endgame Entertainment, Wild Bunch
Sutradara
: Oliver Stone
Beberapa
Tokoh dalam Film :
Edward Snowden : Seorang pria yang pernah bekerja
untuk NSA dan CIA. Setelah meyakini bahwa Pemerintah Amerika melanggar Hak
Asasi Manusia pengguna internet, Snowden mengungkapkan informasi tersebut ke
media. Diperankan oleh Joseph Gordon-Levitt.
Lindsay Mills : Seorang fotografer dan juga kekasih
Snowden yang memiliki ideologi politik yang sangat berbeda darinya. Diperankan
oleh Shailene Woodley.
Laura Poitras : Seorang produser dan sutradara
pembuat film dokumenter yang merekam semua kesaksian Snowden. Diperankan oleh
Melissa Leo.
Glenn Greenwald : Seorang pengacara Amerika,
jurnalis Guardian, pembicara dan penulis yang meliput informasi dari Snowden. Diperankan
oleh Zachary Quinto.
Ewen MacAskill : Seorang jurnalis Guardian yang
menerbitkan informasi dari Snowden ke media dan juga membantunya keluar dari Hong Kong . Diperankan oleh Tom Wilkinson.
Hank Forrester : Salah satu agen CIA yang memberi
nasihat berharga untuk Snowden. Diperankan oleh Nicolas Cage.