Saturday, 26 November 2016

Snowden

        Pada tahun 2013, Edward Snowden mengadakan pertemuan rahasia di sebuah tempat perbelanjaan Hong Kong dengan seorang pembuat dokumenter bernama Laura Poitras dan seorang jurnalis bernama Glenn Greenwald, mereka kemudian pindah ke sebuah kamar hotel dimana Snowden menceritakan tentang rencananya untuk mengungkapkan informasi rahasia yang dimilikinya tentang 'pengamatan-massa' ilegal yang dilakukan oleh National Security Agency / NSA. Sebelumnya pada tahun 2004, Snowden mendaftarkan diri untuk menjadi tentara Amerika, namun karena ada masalah dengan tulang yang patah, dia harus keluar dan beristirahat. Mencoba untuk menjadi patriot Amerika dengan cara lain, Snowden akhirnya mendaftar ke Central Intelligence Agency / CIA dan diterima oleh Direktur Corbin O'Brian. Di CIA, Snowden diberi informasi dan dites untuk menjadi bagian dari tentara yang berperang lewat dunia maya. Disini dia bertemu dengan Hank Forrester dan mengetahui adanya Foreign Intelligence Surveillance Act / FISA yaitu Intelijen yang bertugas mengamati setiap orang dari penduduk seluruh dunia. Sebenarnya, FISA telah melanggar hak asasi manusia, namun tugas tersebut mampu mengalahkan hak Amandemen ke-empat tentang warga negara Amerika.
Di tahun yang sama, Snowden bertemu dengan Lindsay Mills lewat website kencan. Keduanya kemudian menjadi kekasih meski memiliki ideologi politik yang sangat berbeda. Pada tahun 2007, Snowden dikirim ke Geneva dan bertemu dengan Gabriel Sol, yang memiliki banyak pengalaman dengan ‘pengamatan' lewat media elektronik. Ketika dia berusaha mencari adanya jaringan teroris, Snowden dan pimpinannya malah menjebak seorang warga sipil tak bersalah, hal tersebut membuat Snowden mempertanyakan keetisan dan implikasi moral pada tugas yang mereka kerjakan, hingga dia pun mengundurkan diri dari CIA. Tak lama kemudian, Snowden bekerja untuk NSA dan dikirim ke Jepang, disana dia membuat program sendiri yang diberi nama "Epic Shelter", yaitu sebuah program yang dapat membuat pemerintah mengakses data-data penting dari Timur Tengah. Setelah beberapa waktu berlalu, Snowden mengetahui bahwa NSA dan agen Pemerintah Amerika tidak hanya menggunakannya di Jepang, tapi di seluruh negara yang bersekongkol dengan Amerika. Praktik tersebut termasuk menanamkan malware dalam setiap komputer yang memanajemen pemerintahan, infrastruktur dan sektor finansial, sehingga jika negara yang bersekongkol tersebut tiba-tiba berbalik menyerang Amerika, maka pembalasan dendam bisa berjalan dengan lebih efektif. Merasa stres karena tugas yang membebani hati nurani, Snowden break up dengan kekasihnya.
Tiga bulan kemudian, Snowden meninggalkan posnya dengan NSA dan pergi ke Maryland untuk berbaikan kembali dengan Lindsay Mills, disana dia bekerja sebagai konsultan untuk CIA. Meski telah hidup nyaman di Maryland, Snowden kemudian mengajak Mills untuk pindah ke Hawaii dan bekerja di "The Tunnel", bunker bawah tanah peninggalan Perang Dunia II yang digunakan sebagai operasi SIGINT dan pengamatan elektronik massa. Di Hawaii, Snowden menyadari bahwa Epic Shelter tidak hanya dipakai untuk alat backup data belaka, tapi juga diisi dengan data real-time yang membantu Pilot Drone Amerika untuk membunuh tersangka teroris di Afghanistan. Snowden menjadi kecewa dengan apa yang dilakukannya, semakin dia melihat operasi pengamatan ilegal dan kebohongan pemimpin NSA pada kongres dan rakyat Amerika tentang aktifitas pengamatan, semakin dia tidak yakin dengan apa yang dikerjakannya. Snowden kemudian mengcopy semua data tentang FISA, kesaksian palsu, dan program pengamatan yang masih aktif milik NSA ke dalam memory, kemudian menyelundupkannya keluar "The Tunnel" lewat mainan Rubic Cube. Setelah menghubungi Poitras dan Greenwald, Snowden pun berencana mengungkapkan segalanya ke masyarakat.
Dengan bantuan Ewen MacAskill, informasi tersebut disebarluaskan ke media pada 5 Juni 2013, dan tambahan bocoran diterbitkan keesokan harinya. Akibatnya, Snowden menjadi buronan di Amerika, dan dengan bantuan MacAskill, Greenwald dan Poitras, dia diselundupkan keluar dari Hong Kong menuju Rusia. Pemerintah Amerika mencabut paspornya, membuatnya tetap tinggal di Moscow untuk waktu yang lama. Disana, Snowden diberi suaka selama tiga tahun dan Mills bergabung untuk tinggal bersama. Selanjutnya, Snowden terus mengkomunikasikan dan menghimbau pentingnya privasi untuk rakyat, dan transparansi dari pemerintah dengan melakukan interview dan tampilan-tampilan lain lewat internet dengan orang Amerika, orang Inggris dan khalayak internasional.(bn)


Genre : Biography, Drama, Thriller
Tanggal Rilis Perdana : 21 Juli 2016
Studio : Endgame Entertainment, Wild Bunch
Sutradara : Oliver Stone
Beberapa Tokoh dalam Film :

Edward Snowden : Seorang pria yang pernah bekerja untuk NSA dan CIA. Setelah meyakini bahwa Pemerintah Amerika melanggar Hak Asasi Manusia pengguna internet, Snowden mengungkapkan informasi tersebut ke media. Diperankan oleh Joseph Gordon-Levitt.

Lindsay Mills : Seorang fotografer dan juga kekasih Snowden yang memiliki ideologi politik yang sangat berbeda darinya. Diperankan oleh Shailene Woodley.

Laura Poitras : Seorang produser dan sutradara pembuat film dokumenter yang merekam semua kesaksian Snowden. Diperankan oleh Melissa Leo.

Glenn Greenwald : Seorang pengacara Amerika, jurnalis Guardian, pembicara dan penulis yang meliput informasi dari Snowden. Diperankan oleh Zachary Quinto.

Ewen MacAskill : Seorang jurnalis Guardian yang menerbitkan informasi dari Snowden ke media dan juga membantunya keluar dari Hong Kong. Diperankan oleh Tom Wilkinson.

Hank Forrester : Salah satu agen CIA yang memberi nasihat berharga untuk Snowden. Diperankan oleh Nicolas Cage.

No comments:

Post a Comment