Di Lower East Side, kota New York pada tahun 1903, sekelompok laki-laki yahudi mengadakan pertemuan di sebuah toko reparasi sepatu untuk mendiskusikan masalah yang sedang menimpa mereka semua. Seorang penjahat yang bernama Gergerman telah mengacaukan bisnis mereka dan meneror orang-orang tersebut beserta keluarga mereka. Salah satu orang yahudi berhasil mendapatkan sepasang sepatu milik Gergerman dan memberikannya pada tukang reparasi sepatu yang bernama Pinchas Simkin. Pinchas membawa sepasang sepatu itu ke ruang bawah tanah tokonya dan menjahitnya dengan mesin jahit sepatu yang istimewa. Saat itulah anaknya yang bernama Herschel masuk, kemudian Pinchas pun menceritakan kepada Herschel kegunaan mesin istimewa tersebut.
Di masa kini, Max Simkin (Adam Sandler) bekerja sebagai tukang reparasi sepatu di toko tersebut. Tetangga Max bernama Jimmy (Steve Buscemi), membuka toko potong rambut disebelahnya. Seorang gadis muda bernama Carmen Herrera (Melonie Diaz) datang ke toko Max dan memberitahunya bahwa dia bekerja di komunitas Lower East Side yang mencegah para developer kaya menggusur toko-toko yang kini telah ada untuk dijadikan kompleks yang lebih besar. Tapi Max tidak peduli dengan apapun yang nanti akan terjadi dengan tokonya. Max tinggal bersama ibunya yang bernama Sarah (Lynn Cohen). Keduanya berharap dapat bertemu sekali lagi dengan mendiang ayah Max.
Leon Ludlow (Method Man), seorang kriminal, membawa sepasang sepatunya yang mahal dan keren ke toko Max untuk diganti solnya. Sayangnya mesin jahit sepatu milik Max sedang rusak, sehingga dia memakai mesin lama yang disimpan di bawah toko. Dengan penasaran, Max melihat bahwa nomor sepatu Ludlow adalah 10 ½, sama dengan ukuran kakinya. Maka Max pun mencoba sepatu Ludlow yang keren itu, kemudian hal yang ajaib terjadi, tubuhnya berubah menjadi Ludlow. Max mencoba menggunakan mesin istimewa itu ke sepatu lain, dan menyadari bahwa dia bisa berubah menjadi si pemilik sepatu saat dia memakai sepatunya.
Di masa kini, Max Simkin (Adam Sandler) bekerja sebagai tukang reparasi sepatu di toko tersebut. Tetangga Max bernama Jimmy (Steve Buscemi), membuka toko potong rambut disebelahnya. Seorang gadis muda bernama Carmen Herrera (Melonie Diaz) datang ke toko Max dan memberitahunya bahwa dia bekerja di komunitas Lower East Side yang mencegah para developer kaya menggusur toko-toko yang kini telah ada untuk dijadikan kompleks yang lebih besar. Tapi Max tidak peduli dengan apapun yang nanti akan terjadi dengan tokonya. Max tinggal bersama ibunya yang bernama Sarah (Lynn Cohen). Keduanya berharap dapat bertemu sekali lagi dengan mendiang ayah Max.
Leon Ludlow (Method Man), seorang kriminal, membawa sepasang sepatunya yang mahal dan keren ke toko Max untuk diganti solnya. Sayangnya mesin jahit sepatu milik Max sedang rusak, sehingga dia memakai mesin lama yang disimpan di bawah toko. Dengan penasaran, Max melihat bahwa nomor sepatu Ludlow adalah 10 ½, sama dengan ukuran kakinya. Maka Max pun mencoba sepatu Ludlow yang keren itu, kemudian hal yang ajaib terjadi, tubuhnya berubah menjadi Ludlow. Max mencoba menggunakan mesin istimewa itu ke sepatu lain, dan menyadari bahwa dia bisa berubah menjadi si pemilik sepatu saat dia memakai sepatunya.
Max menggunakan kemampuan barunya yang ajaib ini untuk mencoba hidup sebagai orang lain. Dia pergi ke Chinatown sebagai orang China dan tidak terlihat mencurigakan. Dia juga pergi ke restoran mahal sebagai seseorang kemudian keluar dari restoran itu sebagai orang lain dan tidak membayar makanannya. Taryn (Kim Cloutier), seorang wanita muda yang tinggal di apartemen di sebelah toko Max, datang ke tokonya untuk mereparasi sepatu milik kekasihnya, Emiliano (Dan Stevens). Max pun mengelabui mereka, dia memakai sepatu Emiliano dan pergi ke sebuah bar. Max pulang ke apartemen Emiliano sebagai Emiliano, dan mendapati Taryn sedang mandi, dan mengajaknya ikut mandi. Max cepat-cepat melepas bajunya, kemudian sadar bahwa ketika dia melepas sepatunya, dia tidak bisa berpura-pura menjadi Emiliano lagi, jadi dia pun pergi. Di rumah, Max memutuskan untuk membuat ibunya bahagia dengan memakai sepatu ayahnya, Abraham Simkin(Dustin Hoffman), dan mengajak ibunya untuk makan malam bersama dengan berpura-pura sebagai ayahnya.
Keesokan paginya, Max mendapati ibunya telah meninggal. Dia dan keluarganya berkabung selama seminggu. Ketika Max kembali bekerja, Ludlow memaksa untuk menyelesaikan sepatunya atau dia akan membunuh Max. Sakit hati, Max membawa beberapa pasang sepatu untuk menyamar, mengikuti Ludlow pulang ke apartemennya. Ketika Ludlow pergi, Max memakai sepatu Ludlow di apartemennya. Dia bertemu dengan kekasih Ludlow, Macy (Dascha Polanco), yang telah diperlakukan kasar oleh Ludlow. Setelah Macy pulang, Max mencari jam tangan Ludlow yang sangat berharga dan mencurinya, selain itu dia juga mengambil pistol dan senjata. Ludlow yang asli kemudian pulang dan langsung menyerang Max, yang masih memakai sepatu Ludlow, tapi Max menyerangnya dengan alat penyetrum hingga pingsan. Max yang masih menyamar sebagai Ludlow, dijemput oleh dua orang preman anak buah Ludlow, untuk diantar ke tempat dimana meraka sedang menyiksa seseorang yang dituduh mencuri. Para preman sudah akan membunuh pencuri itu, tapi Max melarang mereka dan menyuruh melepaskan si pencuri. Kemudian mereka membawa Max ke rumah pengusaha kaya, Elaine Greenawalt (Ellen Barkin), yang memberi Max uang sangat banyak, untuk membeli rumah yang ditinggali seorang kakek di Lower East Side.
Max kembali ke apartemen Ludlow dan memakai stileto milik seorang pria gay. Ludlow yang sudah bangun dari pingsan, menyerangnya tapi berhenti karena terkejut ketika Max melepas sepatu yang dipakainya dan berubah menjadi dirinya sendiri. Ludlow kembali menyerang Max, kemudian Max dengan tidak sengaja memukul leher Ludlow dengan stileto lancip yang dia pegang hingga Ludlow tewas seketika. Max menyerahkan dirinya ke polisi, tapi ketika dia dan polisi kembali ke apartemen Ludlow, mayatnya telah menghilang dan lantai apartemen juga bersih dari darah, polisi pun menganggap Max berbohong dan kemudian pergi meninggalkan Max yang kebingungan. Di Toko, Jimmy memarahi Max karena kelakuannya yang aneh belakangan ini. Jimmy memberitahu Max bahwa ayahnya dulu juga menjadi aneh sebelum menghilang, dan Jimmy sendiri menyembunyikan rahasia ini kepada Max untuk melindunginya.
Max pergi bersama Carmen ke apartemen Mr. Solomon (Fritz Weaver), seorang kakek yang diusir dari apartemennya sendiri oleh Elaine Greenawalt. Mr. Solomon tidak mau pindah karena dia merasa sudah tinggal di apartemen itu selama puluhan tahun, dia bahkan membesarkan anaknya disana. Max punya ide untuk mengelabui Elaine. Dengan memakai sepatu Mr. Solomon, dia berpura-pura menjadi Mr. Solomon, menerima uangnya dan bersikeras tidak mau pergi. Ketika Elaine menyadari bahwa dia dikelabui, dia pun pergi menemui Mr. Solomon gadungan dan mengancam untuk membunuhnya. Sayangnya ancaman ini terekam oleh stasiun TV yang dibawakan oleh wartawan lokal kenalan Max. Elaine Greenewalt pun akhirnya berhasil ditangkap untuk diadili. Kehidupan Max kembali normal. Max kemudian pergi ke apartemen Ludlow sebagai Ludlow dan memberikan jam yang dicurinya kepada Macy, dia juga meminta maaf atas nama Ludlow. Ketika Max pulang, di jalan dia ditangkap oleh sekelompok orang yang dipimpin oleh pencuri yang dulu pernah mencuri dari geng Ludlow. Di jalan, mobil mereka tiba-tiba mengalami kecelakaan.
Max bangun di toko potong rambut milik Jimmy. Jimmy menawarinya minum air dan makan acar, sambil menjelaskan bahwa acar dapat membantunya bertransisi dari satu tubuh ke tubuh lain. Max dengan terkejut, bertanya bagaimana Jimmy bisa tahu semua itu. Kemudian Jimmy melepas sepatunya dan dia pun berubah menjadi Abraham, ayah Max, yang ternyata selama ini masih hidup secara diam-diam, sangat kaya raya dan ingin memberikan ujian kehidupan kepada Max. Max ternyata lulus, dan mesin jahit sepatu milik keluarga mereka sudah sepantasnya diwariskan kepadanya. Jimmy yang asli selama ini berlibur di Kepulauan Karibia. Sambil marah bercampur bahagia, keduanya berpelukan. Abraham membawa Max ke ruang bawah tanah tokonya untuk menunjukkan koleksi sepatunya yang luar biasa banyak yang dia kumpulkan selama bertahun-tahun. Kemudian Abraham mengajak Max naik mobil limonya dan di perjalanan, Abraham menceritakan tentang kisah mesin jahit sepatu yang telah menjadi harta keluarga mereka yang tak ternilai.(bn)
No comments:
Post a Comment