Friday, 28 October 2016

Harry Potter and the Deathly Hallows – Part 2

         Setelah mengubur Dobby, Harry Potter meminta goblin bernama Griphook untuk menolong dia, Ron dan Hermione menyusup ke ruang besi Bellatrix Lestrange di Bank Gringott, curiga bahwa Horcruxnya mungkin disana. Griphook setuju asal Harry memberikan Pedang Gryffindor padanya. Sang pembuat tongkat, Ollivander, mengatakan pada Harry bahwa dua tongkat yang sebelumnya mereka ambil dari Malfoy Manor adalah milik Bellatrix dan Draco Malfoy. Di ruang besi Bellatrix, Harry menemukan Horcrux yang mereka cari adalah Piala milik Helga Hufflepuff. Harry mengambil piala itu kemudian ketiganya melarikan diri dengan menaiki naga penjaga Bank. Setelah berpikir panjang, Harry menyadari bahwa ada Horcrux di Hogwart yang berhubungan dengan Rowena Ravenclaw, maka ketiganya kemudian berapparate ke Hogsmeade, dimana adik Dumbledore, Aberforth sang pemilik kedai minum, dengan malas memerintahkan lukisan adik perempuannya yang telah meninggal, Ariana, untuk memberitahu Neville Longbottom, yang kemudian membawa ketiganya masuk ke Hogwart lewat jalan rahasia.
Sesampainya di sekolah, Harry bertarung melawan Severus Snape, yang kemudian melarikan diri setelah McGonagall menantangnya berduel. Ron dan Hermione pergi mengambil taring Basilisk di Kamar Rahasia dan berhasil menghancurkan Horcrux piala Hufflepuff dengan taring tersebut. Dengan bantuan Luna dan hantu Helena Ravenclaw, Harry menemukan Horcrux selanjutnya yang merupakan diadem Ravenclaw di Ruang Kebutuhan. Setelah bertarung melawan Draco dan teman-temannya, Harry menusuk diadem tersebut dengan taring Basilisk. Dengan melihat ke pikiran Voldemort, Harry menyadari bahwa Nagini adalah Horcrux selanjutnya. Sementara itu, Voldemort berpendapat bahwa dia tidak dapat memakai Tongkat Elder sebelum dia membunuh pemiliknya yang terakhir, yaitu Severus Snape, karena Dumbledore dibunuh oleh Snape. Nagini kemudian membunuh Snape, namun beberapa saat sebelum mati, Snape meminta Harry untuk melihat ingatannya di Pensieve. Sementara itu, perang yang terjadi di Hogwart telah menewaskan Fred, Lupin dan Tonks.
Saat Harry melihat ingatan Snape di Pensieve, dia menemukan bahwa ternyata selama ini Snape telah setia pada Dumbledore, yang memerintahkan Snape untuk membunuh dirinya. Snape secara rahasia telah melindungi Harry karena rasa cintanya pada ibu Harry, meski selama di sekolah, ayah Harry selalu membullynya. Selain itu, Patronus kelinci yang dia lihat di hutan adalah milik Snape dan selama ini kesetiaannya pada Voldemort adalah palsu. Harry juga menemukan kenyataan pahit bahwa dia telah menjadi Horcrux ketika Voldemort gagal membunuhnya, karena itu dia harus mati untuk mengancurkan jiwa Voldemort yang ada dalam dirinya. Harry kemudian menyerahkan diri pada Voldemort di Hutan Terlarang. Voldemort langsung memberikan kutukan kematian pada Harry, yang menemukan dirinya ada di dunia arwah dan bertemu dengan Dumbledore, yang memberitahunya bahwa Voldemort telah membunuh jiwanya sendiri. Harry pun kini hidup kembali dan menjadi dirinya sendiri, siap untuk membunuh Voldemort untuk yang terakhir kalinya.

Voldemort kembali ke Hogwart, mengumumkan bahwa Harry telah mati dan menyuruh semua orang untuk menyerah. Tapi Neville yang menolak, mencabut Pedang Gryffindor dari dalam Topi Seleksi kemudian memenggal Nagini. Bellatrix Lestrange tewas ditangan Molly Weasley, kemudian Harry pun muncul dan berduel kembali dengan Voldemort, yang kutukan kematiannya berbalik menyerang dirinya dan membunuh jiwanya yang terakhir. Setelah perang berakhir, Harry mengungkapkan pada Ron dan Hermione bahwa Tongkat Elder telah memilihnya sebagai pemilik yang sebenarnya karena dia telah melucuti Draco, yang sebelumnya telah melucuti Dumbledore, sebelum dia dibunuh oleh Snape. Tapi, alih-alih menjadikan Tongkat Elder sebagai miliknya, Harry malah mematahkannya menjadi dua dan menyingkirkannya. Sembilan belas tahun kemudian, Harry, Ginny, Hermione, Ron, dan Draco ada di Stasiun Kings Cross dengan bangga melihat anak-anak mereka berangkat ke Hogwart.(bn)

Genre : Adventure, Drama, Fantasy
Tanggal Rilis Perdana : 7 Juli 2011
Studio : Warner Bros. Pictures
Sutradara : David Yates
Berdasarkan Buku : J.K. Rowling
Beberapa Tokoh dalam Film :

Harry Potter : Seorang remaja yatim piatu yang orang tuanya dibunuh oleh penyihir jahat, Lord Voldemort, hingga dia terpaksa tinggal dengan keluarga bibinya yang tidak suka padanya. Saat berumur sebelas tahun, Harry baru mengetahui bahwa dia adalah seorang penyihir. Diperankan oleh Daniel Radcliffe.

Ron Weasley : Salah satu sahabat Harry Potter yang seluruh keluarganya murni berdarah penyihir. Anak keenam dari keluarga Weasley, yang tinggal di The Burrow, di wilayah Ottery St. Catchpole. Bersama Harry dan Hermione, Ron masuk ke asrama Gryffindor. Diperankan oleh Rupert Grint.

Hermione Granger : Salah satu sahabat Harry Potter yang kelahiran muggle dan kedua orang tua mugglenya adalah dokter gigi. Meski demikian, Hermione adalah murid terpandai di sekolah. Diperankan oleh Emma Watson.

Severus Snape : Penyihir yang mengepalai asrama Slytherin dan menduduki posisi guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam setelah menjadi guru Ramuan. Snape menjabat sebagai Kepala Sekolah sebelum meninggal dan merupakan mata-mata Dumbledore yang menyusup sebagai Pelahap Maut. Diperankan oleh Alan Rickman.

Lord Voldemort : Penyihir bernama asli Tom Marvolo Riddle, yang tumbuh menjadi penyihir jahat. Tak lama setelah lulus dari Hogwart, Voldemort merekrut para Pelahap Maut dan memberantas para penyihir yang tidak berdarah murni. Diperankan oleh Ralph Fiennes.

Bellatrix Lestrange : Wanita penyihir pertama yang mengabdi pada Voldemort sebagai Pelahap maut. Diantara para Pelahap Maut, Bellatrix adalah anggota yang paling setia dan paling bisa diandalkan. Diperankan oleh Helena Bonham Carter.

Draco Malfoy : Salah satu murid Hogwart yang menempati asrama Slytherin dan selalu bermusuhan dengan Harry Potter. Draco adalah anak yang dengan mudah menindas orang lain untuk mendapatkan apa yang dia inginkan dan selalu ditemani oleh dua orang kaki tangannya, Crabbe dan Goyle. Diperankan oleh Tom Felton.

No comments:

Post a Comment