Saturday, 24 September 2016

Edge of Tomorrow

        Pada tahun 2014, ras makhluk luar angkasa yang bernama Mimic jatuh bersama meteor di Hamburg, Jerman. Sejak itu, para alien pemusnah tersebut berkembang biak menjadi ribuan dan mulai menguasai seluruh Eropa. NATO membentuk angkatan bersenjata gabungan dari ratusan negara yang bernama United Defense Force (UDF) untuk memerangi para alien, dan lima tahun kemudian mereka memenangkan perang di daerah Verdun, Prancis. Kemenangan tersebut berkat jasa besar seorang tentara wanita yang bernama Rita Vrataski, yang kemudian dijuluki Malaikat dari Verdun. Rita dengan baju perangnya yang sangat kuat dan tahan lama, membunuh ratusan Mimic, dan memukul mundur mereka. Kemenangan Rita tersebut memberikan harapan besar bagi dunia, bahwa manusia mampu membuat seluruh Mimic menghilang dari muka bumi. Tapi bagaimanapun juga, para Mimic masih ada, keberadaaan mereka masih tetap mengancam, karena itulah UDF akan mencoba menyudutkan mereka di Terusan English, dalam penyerangan besar-besaran yang bernama Operation Downfall, berharap ini adalah perang terakhir manusia dengan para Mimic.
         Sementara itu, Jenderal Brigham, sang kepala UDF, memerintahkan Mayor William Cage, petugas bagian humas Amerika untuk ikut di garis depan. Cage keberatan karena tugas tersebut berbahaya dan dia sama sekali tidak memiliki pengalaman berperang. Karena menolak perintahnya, Brigham kemudian menembak Cage hingga pingsan. Saat terbangun, tangan Cage diborgol dan dia berada di depan markas besar ketentaraan di Bandara Heathrow, pangkatnya telah diturunkan menjadi prajurit, dia dianggap sebagai pembelot dan dipaksa untuk bergabung dengan pasukan J dibawah kepemimpinan Sersan Farell. Tak memiliki pilihan lain, keesokan harinya Cage bersama pasukan J dan ribuan tentara lain termasuk Rita Vrataski, berangkat untuk menyerang Mimic di pantai Terusan English. Sayangnya, ternyata mereka semua telah masuk jebakan dan kekalahan sudah tak terhindarkan. Namun, Cage berhasil membunuh salah satu Mimic yang paling besar, dia meledakkan dirinya bersama sang Mimic, yang darahnya berceceran terkena tubuh Cage. Anehnya, Cage tidak tewas, dia terbangun lagi di depan markas besar ketentaraan di Bandara Heathrow dengan tangan diborgol, di pagi yang sama seperti kemarin dan bertemu lagi dengan Sersan Farell. Cage pun menyadari dia telah mengalami pengulangan hari, dan tidak ada seorang pun yang tahu tentang hal ini. Maka keesokan harinya, Cage berangkat lagi bersama para tentara ke pantai untuk menyerang Mimic, dia mempelajari bahwa setiap kali dia tewas, dia terbangun lagi di Bandara Heathrow di hari kemarin. Begitu seterusnya dan tidak pernah berhenti. Cage pernah mencoba memperingatkan Sersan Farell dan pasukannya tentang jebakan yang menanti mereka di pantai, tapi tidak pernah ada yang mau percaya padanya.
         Saat berperang untuk beberapa kalinya di pantai, di salah satu harinya yang tidak berhenti terulang, Cage melihat Rita Vrataski melawan dengan gigih dan sangat berpengalaman di medan perang. Kali ini Cage memilih untuk membantunya menang, karena dialah yang memenangkan peperangan pertama di Verdun. Setelah bisa mengetahui masa depan, Cage pun mengetahui di bagian mana Mimic akan menyerang Vrataski, dan mencoba melindungi Vrataski agar tidak tewas. Melihat hal ini, Vrataski menyadari ada yang berbeda pada Cage dan memintanya untuk datang berbicara padanya, jika Cage "bangun lagi kemarin", sebelum keduanya tewas kena ledakan. Setelah bangun lagi seperti biasanya di Bandara Heathrow di hari kemarin, Cage langsung berusaha melarikan dari Sersan Farell dan pasukannya, kemudian menemui Vrataski, yang mengungkapkan bahwa dia dulu juga pernah memiliki kemampuan yang dimiliki Cage sekarang, yaitu mengulangi hari, hingga dia memenangkan peperangan. Meski sebenarnya, menurut Vrataski, kemenangan di Verdun dulu bukanlah kemenangan yang sebenarnya, para Mimic memang menghendaki manusia menang untuk mengukur sampai sejauh mana para manusia mampu melawan mereka.
         Vrataski kemudian memperkenalkan Cage pada Dr. Carter, ilmuwan yang pernah bekerja untuk pemerintahan dan ahli dalam tubuh biologi Mimic. Carter mengungkapkan bahwa para Mimic memiliki pikiran seperti sarang; jika sang "Alpha" terbunuh, ratu yang mengendalikan sarang Mimic yang kemudian mereka jukuli sang "Omega", merespon dengan memutarbalikkan hari itu, hal tersebut membuat para Mimic memiliki keuntungan untuk menjadi tak terkalahkan, karena mereka dapat mengetahui apa yang akan terjadi. Cage mendapatkan kemampuan ini setelah terkena darah sang Alpha, Mimic terbesar di medan perang. Vrataski sendiri pernah memiliki kemampuan ini saat perang Verdun, tapi kemampuan ini hilang setelah dia menerima transfusi darah, saat itu dia sedang terluka dan pingsan, lukanya tidak terlalu besar tapi mengeluarkan darah sedikit demi sedikit, hingga kemampuan itu menghilang. Vrataski dan Carter kemudian mengajak Cage untuk mulai memburu dan menghancurkan sang Omega, ratu seluruh Mimic. Menurut Carter, nantinya Cage akan mendapatkan penglihatan dimana sang Omega berada, hanya tinggal menunggu waktu. Sementara itu, Vrataski melatih Cage berperang, dan membunuh Cage setiap kali dia terluka, agar luka kecil tidak menghilangkan kemampuan Cage mengulang hari.
         Setelah berkali-kali berperang bersama Vrataski di pantai, Cage merasa bahwa mereka tidak bisa keluar dari sana dan masih sangat jauh dari menang. Cage yang merasa lelah berkali-kali tewas, kemudian melarikan diri dari base camp ketentaraan setelah dia terbangun seperti biasanya. Cage pergi ke London dan bersantai di cafe untuk menikmati harinya tanpa perang, tapi tiba-tiba para Mimic menyerang kota dan Cage pun menyadari bahwa Vrataski bersama ribuan tentara di pantai telah kalah. Maka tidak ada cara lain bagi Cage kecuali mati, karena entah dia ikut perang atau tidak, Mimic tetap saja menang. Namun, setelah dia tewas di kota, Cage mendapatkan penglihatan tentang Omega yang saat itu ada di sebuah bendungan di Jerman. Dan saat bangun di hari kemarin, Cage langsung menemui Vrataski dan Carter untuk memberitahu kabar ini. Kemudian Cage dan Vrataski harus berkali-kali mengalami pengulangan hari untuk bisa keluar dari peperangan di pantai. Dan Cage berkali-kali mengalami pengulangan hari hanya untuk melihat Vrataski tewas dalam berbagai cara. Sehingga Cage kemudian memutuskan untuk tidak mengajak Vrataski ke bendungan di Jerman. Setelah sampai di bendungan, ternyata Cage tidak mendapati Omega dimanapun, dan Alpha menyerangnya, berusaha membuat Cage kehilangan banyak darah agar dia kehilangan kemampuannya mengulang hari, dia pun menyadari ini semua hanya jebakan. Para Mimic telah mengetahui kemampuannya.
      Dr. Carter memberitahu bahwa ada cara lain bagi mereka untuk mengetahui dimana sang Omega berada, yaitu dengan menggunakan alat ciptaan Carter yang sekarang ada dalam brankas Jenderal Brigham, di kantor besar UDF. Cage dan Vrataski pun kesana dan mengancam Jenderal Brigham, yang kemudian memberikan alat tersebut. Setelah menusukkan alat tersebut ke kakinya, Cage mengetahui lokasi sang Omega yang sebenarnya, yaitu di dalam Piramida Louvre di paris. Sayangnya, Cage tidak berhasil melarikan diri dari kejaran pasukan Jenderal Brigham, dia tertangkap dan terluka parah. Saat terbangun, Cage mendapati dirinya di rumah sakit mendapatkan transfusi darah, hingga dia pun merasakan kemampuannya untuk mengulang hari telah hilang.
         Vrataski membantu Cage melarikan diri dari rumah sakit dan keduanya pergi ke Heathrow untuk merekrut Pasukan J agar membantu mereka menghancurkan sang Omega sebelum penyerangan di pantai dimulai. Mereka semua terbang ke Paris, tapi sesampainya di Piramida Louvre, banyak yang telah kehabisan amunisi. Para pasukan J mengorbankan diri mereka agar Vrataski dan Cage bisa masuk ke Piramida Louvre. Setelah keduanya sampai di dalam, Vrataski memilih untuk mengalihkan perhatian sang Alpha sementara Cage meledakkan Omega yang ada di bawah air. Sang Alpha berhasil membunuh Cage tepat setelah dia mencabut peledak granatnya. Setelah Omega mati, Alpha dan seluruh Mimic pun binasa. Cage yang tewas di dekat Omega, terkena darah Omega dan membuatnya kembali memiliki kemampuan mengulang hari. Kali ini hari yang di ulangnya terjadi lebih lama, yaitu dua hari sebelumnya, hari sebelum Cage bertemu dan ditembak Jenderal Brigham. Sementara itu, Jenderal Brigham menyiarkan di media TV bahwa aktifitas Mimic telah berhenti karena adanya energi misterius yang telah terjadi di Paris. Cage pergi ke Heathrow dan melihat bahwa seluruh tentara disana, termasuk Sersan Farell dan pasukan J, masih hidup walau mereka semua tidak mengenalinya, begitu pula dengan Vrataski. Namun, Cage yang merasa benar-benar mengenal Rita Vrataski bahkan mungkin jatuh cinta padanya, tertawa saat mereka bertemu kembali.(bn)

Genre : Action, Science Fiction
Tanggal Rilis Perdana : 28 Mei 2014
Studio : Warner Bros. Pictures
Sutradara : Doug Liman
Produser :
Erwin Stoff
Tom Lassally
Jeffrey Silver
Gregory Jacobs
Jason Hoffs
Penulis Naskah :
Christopher McQuarrie
Jez Butterworth
John-Henry Butterworth
Pemain :
Tom Cruise sebagai Mayor William Cage
Emily Blunt sebagai Sersan Rita Rose Vrataski
Bill Paxton sebagai Sersan Farell
Brendan Gleeson sebagai Jenderal Brigham
Noah Taylor sebagai Dr. Carter
Anggaran : $178 juta
Pendapatan Box Office : $370.5 juta

No comments:

Post a Comment