Ahli keuangan yang sering muncul di televisi, Lee Gates, tengah menyiarkan acara mereka, Money Monster. Kurang dari 24 jam sebelumnya, modal saham milik IBIS hilang secara misterius, tampaknya ada kerusakan komputer dalam algoritma perdagangan, membuat para investor kehilangan 800 juta dolar. Lee berencana untuk mengundang CEO IBIS yang bernama Walt Camby, untuk diwawancarai tentang kejatuhan sahamnya ini, tapi Camby mendadak pergi untuk melakukan perjalanan bisnis ke Jenewa.
Di tengah pertunjukan, seorang kurir masuk ke dalam ruang siar, menarik senjata dan mengambil Lee sebagai sandera, kemudian memaksa Lee untuk memakai sebuah rompi yang penuh dengan bahan peledak. Kurir tersebut ternyata adalah seorang buruh pekerja bernama Kyle Budwell, orang yang menginvestasikan seluruh tabungan yang didapatnya dari warisan ibunya yang berjumlah 60.000 juta dolar, ke saham IBIS, setelah Lee mendukung perusahaan tersebut dan dengan meyakinkan menyatakan bahwa saham IBIS akan naik, beberapa bulan sebelumnya di acara Money Monster. Kyle dan para investor lain yang mempercayai pendapat Lee, sekarang menginginkan jawaban. Jika Kyle tidak mendapatkan keterangan yang masuk akal atas hilangnya investasinya, dia akan meledakkan Lee sebelum membunuh dirinya sendiri. Setelah para polisi diberitahu, mereka menemukan bahwa receiver, yaitu alat paling penting yang ada di rompi bom tersebut ada di sekitar ginjal Lee. Satu-satunya cara untuk menghancurkan receiver itu adalah dengan menembak Lee, dan berharap dia akan bertahan hidup.
Dengan bantuan sutradara acara yang bernama Patty Fenn, Lee mencoba menenangkan Kyle dan mencari informasi untuk mendapatkan jawabannya. Camby sama sekali tidak dapat dihubungi, dan Kyle tidak puas ketika Lee dan Diane Lester, Kepala Bagian Komunikasi IBIS, menawarkan untuk mengganti uangnya yang hilang. Kyle juga tidak puas dengan desakan Diane untuk menyalahkan hasil algoritma. Bahkan sebenarnya Diane sendiri tidak puas dengan penjelasannya, dan memutuskan untuk menghubungi programer yang telah membuat algoritma itu untuk mendapatkan jawaban, yang ternyata seorang pria yang bertempat tinggal di Seoul. Programer tersebut, yang bernama Woon Joon, sangat yakin bahwa algoritma tidak dapat mengambil posisi angka yang besar dan berat sebelah, kecuali ada orang yang mengotak-atiknya.
Sementara itu, para polisi menemukan kekasih Kyle yang sedang hamil dan mengijinkannya untuk berbicara dengan Kyle lewat video. Ketika dia mengetahui bahwa Kyle sudah kehilangan semua uangnya, dengan kejam dia mencaci maki Kyle sebelum polisi memberhentikan video tersebut. Lee, yang merasa kasihan pada Kyle, setuju untuk membantu Kyle mengungkap apa sebenarnya yang telah terjadi pada saham tersebut.
Setelah Camby kembali ke New York, diam-diam Diane memeriksa pasportnya dan menemukan bahwa dia tidak pergi ke Jenewa melainkan ke Johannesburg. Dengan petunjuk ini, bersama pesan-pesan dari telepon Camby, Patty dan tim Money Monster menghubungi sebuah kelompok peretas Icelandic untuk mencoba mencari dan mengungkap kebenaran. Setelah penembak jitu kepolisian menembak Lee dan gagal, Lee dan Kyle kemudian memutuskan untuk menyudutkan Camby di Federal Hall, dimana Camby bersembunyi atas saran Diane. Lee dan Kyle pergi keluar ruang siar dan berjalan dengan dibuntuti salah satu kemeraman, para polisi, dan para massa yang mendukung maupun yang mengejek. Di jalan, diam-diam Kyle mengaku hanya pada Lee, bahwa peledak dalam rompi itu sebenarnya palsu, Kyle tidak berencana benar-benar membunuh orang, dia hanya ingin menggertak agar Lee mengatakan yang sebenarnya. Setelah bertemu dengan Camby dan memastikan dia tidak akan melarikan diri, Lee dan Kyle memaksanya untuk menceritakan semua kebenarannya, didukung dengan sebuah bukti berupa video yang didapat oleh para peretas.
Terungkap bahwa Camby mencoba untuk menyuap serikat kerja tambang di Afrika Selatan, berencana membuat IBIS mendapatkan investasi 800 juta dolar di tambang platinum sementara serikat pekerja sedang mogok. Pemogokan para pekerja tersebut menurunkan harga tambang, membuat Camby bisa menjualnya dengan harga yang rendah. Jika rencana Camby ini sukses, IBIS akan mendapatkan keuntungan berjuta-juta dolar ketika para pekerja yang mogok kembali bekerja dan harga saham pemilik tambang naik lagi. Langkah pertama sudah terlaksana, yaitu ketika serikat pekerja berkumpul untuk mogok kerja. Kemudian, Camby berusaha menyuap pemimpin serikat pekerja, Moshe Mambo, memerintahkan untuk menghentikan pemogokan, namun Mambo menolak dan melanjutkan aksi mogok kerja, yang kemudian menyebabkan saham IBIS tenggelam di bawah posisinya. Meskipun sudah ada bukti, awalnya Camby menolak untuk mengakui bahwa dia telah melakukan penipuan, sampai Kyle mengambil rompi peledak dari Lee dan memakaikannya ke Camby. Setelah Kyle mengancam untuk membunuhnya, Camby pun mengakui kesalahannya di depan kamera yang menyiarkan secara langsung. Puas dengan hasilnya, Kyle memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan membiarkan para polisi menembaknya ketika dia membuang pemicu peledaknya, membuat Lee kecewa dan merasa bersalah. Di akhir cerita, SEC mengumumkan bahwa mereka akan melakukan pemeriksaan pada perusahaan IBIS, dan Camby dituduh telah melakukan pelanggaran melakukan praktik korupsi di luar negeri.(bn)
Genre : Action
Tanggal Rilis Perdana : 12 Mei 2016
Studio : TriStar Pictures
Sutradara : Jodie Foster
Produser :
Lara Alameddine
George Clooney
Daniel Dubiecki
Grant Heslov
Penulis Naskah :
Alan Di Fiore
Jim Kouf
Jamie Linden
Pemain :
George Clooney sebagai Lee Gates
Julia Roberts sebagai Patty Fenn
Jack O'Connell sebagai Kyle Budwell
Dominic West sebagai Walt Camby
Caitriona Balfe sebagai Diane Lester
Aaron Yoo sebagai Won Joon
Anggaran : $27 juta
Pendapatan Box Office : $93.2 juta
No comments:
Post a Comment