Tak lama setelah kematian ibunya, mahasiswa kedokteran yang bernama Nancy Adams pergi ke sebuah pantai terpencil di Mexico untuk surfing. Pantai terpencil ini adalah pantai yang sama yang ibunya datangi untuk surfing setelah menyadari bahwa dirinya hamil Nancy puluhan tahun yang lalu. Nancy mendapatkan tumpangan ke pantai ini dari seorang warga setempat yang bernama Carlos, yang menolak memberitahu Nancy nama pantai tersebut, dan hanya mengatakan bahwa mereka sudah tiba di surga. Nancy langsung bersiap-siap surfing dan bergabung dengan dua orang pria warga setempat yang sudah ada di laut, ketiganya surfing hingga beberapa jam.
Berhenti sejenak untuk beristirahat, Nancy menelepon adiknya yang bernama Chloe, lewat video-chat untuk memberitahu bahwa dia sekarang sedang surfing di pantai kenangan ibu mereka. Saat berbicara dengan ayahnya, terungkap bahwa kematian ibunya menyebabkan Nancy memutuskan untuk meninggalkan pendidikannya di sekolah kedokteran. Percakapannya dengan ayahnya menjadi sarat emosi dan tegang karena ayahnya sangat menentang keputusan Nancy dan menyuruhnya pulang, maka Nancy kemudian menutup telepon dan turun kembali ke laut lepas untuk menaklukkan ombak, hari masih sore sebelum dia berencana kembali ke hotel. Meski dua pria warga lokal yang surfing bersamanya tadi memutuskan untuk pulang, Nancy tetap tinggal. Sementara menunggu ombak datang, Nancy melihat ada bangkai ikan paus besar mengambang di dekatnya. Dia pun segera menjauhi bangkai itu dan memutuskan untuk memulai surfing setelah ombak tiba, namun tiba-tiba saja seekor hiu besar menabrak papan surfingnya, menyebabkan Nancy jatuh tenggelam dan kepalanya membentur batu karang di bawah laut. Saat akan berenang ke permukaan, hiu tersebut menggigit kaki Nancy, dan menariknya kembali ke kedalaman. Nancy berenang sekuat tenaga menuju bangkai paus yang ada didekatnya dan berlindung di atasnya, tapi si hiu tahu keberadaan Nancy dan menyundul bangkai paus hingga terbalik. Nancy tidak punya pilihan lain selain berenang ke sebuah dangkalan berupa pulau batu karang terdekat, disana dia berusaha menutup lukanya dengan anting-anting dan memakai baju selam elastisnya di kaki sebagai perban agar perdarahannya berhenti. Di kejauhan Nancy melihat papan surfingnya mengapung, berharap si hiu sudah pergi, Nancy berenang untuk mengambilnya, tapi kembali lagi karena dia melihat sirip si hiu sudah akan mengejarnya. Jadilah Nancy bermalam di pulau karang itu bersama seekor burung camar (seagull) yang sayapnya terluka, yang kemudian dia namakan Steven, diambil dari nama Steven Seagal.
Keesokan paginya, Nancy melihat seorang warga setempat yang sedang mabuk terbaring di pantai. Nancy berteriak padanya dari batu karang tempatnya berdiri untuk meminta pertolongan, Nancy menunjukkan ke orang tersebut dimana tas ranselnya berada agar dia dapat menelepon petugas yang berwenang untuk mencari bantuan, tapi orang tersebut malah mengantongi telepon genggam dan uangnya, juga mengambil ranselnya. Saat akan pergi, orang tersebut melihat ada papan surfing terapung di laut agak dekat ke pantai dan berenang untuk mengambilnya juga. Sayangnya, sebelum sampai ke pantai, si hiu menyerangnya dan menggigit badannya hingga menjadi dua. Beberapa jam kemudian saat hari sudah mulai terang, dua orang warga lokal yang surfing bersama Nancy kemarin datang, mereka langsung saja masuk ke laut, tidak mampu mendengar peringatan Nancy, yang baru terbangun dengan kondisi yang makin melemah, sehingga keduanya pun dibunuh oleh si hiu. Salah satu dari warga lokal tersebut membawa sebuah kamera yang ditancapkan di helm olahraga yang kemudian mengapung di dekat karang batu Nancy setelah pemiliknya tewas. Nancy mempertaruhkan hidupnya untuk mengambil helm itu agar dia bisa merekam keberadaannya dan meminta bantuan, juga merekam permintaan maafnya pada ayahnya dan meminta orang yang melihat rekaman tersebut untuk mengirimnya ke rumahnya. Nancy kemudian membuang helm berkamera itu ke laut, berharap seseorang akan mengambilnya.
Karena air pasang akan segera tiba, Nancy menyadari bahwa batu karang tempat dia menyelamatkan diri saat ini akan tenggelam. Maka Nancy menaruh Steven Seagull, si burung camar yang telah menemaninya selama ini, di sebuah potongan papan seluncur dan mengapungkannya ke lautan lepas. Nancy menghitung waktu putaran yang dilakukan si hiu dari bangkai paus ke bebatuan, dengan demikian dia dapat menghitung waktunya untuk menyelamatkan diri, karena tak begitu jauh dari batu karangnya, Nancy melihat ada pelampung penanda, dan kesanalah dia akan berenang menyelamatkan diri setelah air pasang. Untungnya, diantara pelampung penanda dan batu karangnya sekelompok ubur-ubur berenang melintas, sehingga Nancy bisa lewat dengan aman tanpa didekati si hiu, walau ubur-ubur itu menyengat Nancy. Sesampainya di pelampung penanda, Nancy menemukan pistol suar, tapi gagal memberitahukan keberadaannya pada kapal barang yang sedang melintas di laut tersebut. Darah Nancy yang menetes dari lantai pelampung ke laut membuat si hiu jadi lebih ganas sehingga dia menyerang pelampung penanda tersebut dengan badan dan giginya. Nancy berusaha menembaknya dengan pistol suar, yang ternyata malah membuat api menyala karena lemak paus yang tercecer di air, si hiu terkena kobaran api, namun dia berhasil menghilangkannya dengan menyelam ke bawah laut. Si hiu kembali menyerang dan menggigit pelampung hingga kedua rantainya putus. Nancy menangkap rantai terakhir ketika akan lepas dari pelampung dan dia pun ikut tertarik ke dasar laut. Si hiu mengejar Nancy ke dasar laut dengan kekuatan sangat cepat, tapi sementara Nancy menyelam minggir secara tiba-tiba, si hiu lanjut menyelam hingga menabrakkan dirinya di batang-batang besi yang saling mencuat dan tajam dari jangkar beton yang ada di bawah pelampung.
Helm yang berkamera ditemukan di pantai oleh seorang anak laki-laki yang ternyata adalah anak Carlos. Setelah diberitahu anaknya tentang helm tersebut, Carlos kemudian menemukan Nancy terapung-apung di laut dekat dangkalan. Carlos membawa Nancy ke pantai dan menyelamatkannya. Setelah terbangun, Nancy berhalusinasi melihat ibunya dan mengatakan padanya bahwa dia baik-baik saja. Ketika Nancy melihat ke sekeliling pantai, dia mengenali Steven Seagull telah selamat sampai di tepi laut. Setahun kemudian, Nancy yang telah bergelar dokter mengajak adiknya, Chloe, bersiap-siap akan surfing di pantai Galveston, Texas. Ayahnya yang menemani mereka mengatakan bahwa ibunya akan merasa bangga padanya.
Berhenti sejenak untuk beristirahat, Nancy menelepon adiknya yang bernama Chloe, lewat video-chat untuk memberitahu bahwa dia sekarang sedang surfing di pantai kenangan ibu mereka. Saat berbicara dengan ayahnya, terungkap bahwa kematian ibunya menyebabkan Nancy memutuskan untuk meninggalkan pendidikannya di sekolah kedokteran. Percakapannya dengan ayahnya menjadi sarat emosi dan tegang karena ayahnya sangat menentang keputusan Nancy dan menyuruhnya pulang, maka Nancy kemudian menutup telepon dan turun kembali ke laut lepas untuk menaklukkan ombak, hari masih sore sebelum dia berencana kembali ke hotel. Meski dua pria warga lokal yang surfing bersamanya tadi memutuskan untuk pulang, Nancy tetap tinggal. Sementara menunggu ombak datang, Nancy melihat ada bangkai ikan paus besar mengambang di dekatnya. Dia pun segera menjauhi bangkai itu dan memutuskan untuk memulai surfing setelah ombak tiba, namun tiba-tiba saja seekor hiu besar menabrak papan surfingnya, menyebabkan Nancy jatuh tenggelam dan kepalanya membentur batu karang di bawah laut. Saat akan berenang ke permukaan, hiu tersebut menggigit kaki Nancy, dan menariknya kembali ke kedalaman. Nancy berenang sekuat tenaga menuju bangkai paus yang ada didekatnya dan berlindung di atasnya, tapi si hiu tahu keberadaan Nancy dan menyundul bangkai paus hingga terbalik. Nancy tidak punya pilihan lain selain berenang ke sebuah dangkalan berupa pulau batu karang terdekat, disana dia berusaha menutup lukanya dengan anting-anting dan memakai baju selam elastisnya di kaki sebagai perban agar perdarahannya berhenti. Di kejauhan Nancy melihat papan surfingnya mengapung, berharap si hiu sudah pergi, Nancy berenang untuk mengambilnya, tapi kembali lagi karena dia melihat sirip si hiu sudah akan mengejarnya. Jadilah Nancy bermalam di pulau karang itu bersama seekor burung camar (seagull) yang sayapnya terluka, yang kemudian dia namakan Steven, diambil dari nama Steven Seagal.
Keesokan paginya, Nancy melihat seorang warga setempat yang sedang mabuk terbaring di pantai. Nancy berteriak padanya dari batu karang tempatnya berdiri untuk meminta pertolongan, Nancy menunjukkan ke orang tersebut dimana tas ranselnya berada agar dia dapat menelepon petugas yang berwenang untuk mencari bantuan, tapi orang tersebut malah mengantongi telepon genggam dan uangnya, juga mengambil ranselnya. Saat akan pergi, orang tersebut melihat ada papan surfing terapung di laut agak dekat ke pantai dan berenang untuk mengambilnya juga. Sayangnya, sebelum sampai ke pantai, si hiu menyerangnya dan menggigit badannya hingga menjadi dua. Beberapa jam kemudian saat hari sudah mulai terang, dua orang warga lokal yang surfing bersama Nancy kemarin datang, mereka langsung saja masuk ke laut, tidak mampu mendengar peringatan Nancy, yang baru terbangun dengan kondisi yang makin melemah, sehingga keduanya pun dibunuh oleh si hiu. Salah satu dari warga lokal tersebut membawa sebuah kamera yang ditancapkan di helm olahraga yang kemudian mengapung di dekat karang batu Nancy setelah pemiliknya tewas. Nancy mempertaruhkan hidupnya untuk mengambil helm itu agar dia bisa merekam keberadaannya dan meminta bantuan, juga merekam permintaan maafnya pada ayahnya dan meminta orang yang melihat rekaman tersebut untuk mengirimnya ke rumahnya. Nancy kemudian membuang helm berkamera itu ke laut, berharap seseorang akan mengambilnya.
Karena air pasang akan segera tiba, Nancy menyadari bahwa batu karang tempat dia menyelamatkan diri saat ini akan tenggelam. Maka Nancy menaruh Steven Seagull, si burung camar yang telah menemaninya selama ini, di sebuah potongan papan seluncur dan mengapungkannya ke lautan lepas. Nancy menghitung waktu putaran yang dilakukan si hiu dari bangkai paus ke bebatuan, dengan demikian dia dapat menghitung waktunya untuk menyelamatkan diri, karena tak begitu jauh dari batu karangnya, Nancy melihat ada pelampung penanda, dan kesanalah dia akan berenang menyelamatkan diri setelah air pasang. Untungnya, diantara pelampung penanda dan batu karangnya sekelompok ubur-ubur berenang melintas, sehingga Nancy bisa lewat dengan aman tanpa didekati si hiu, walau ubur-ubur itu menyengat Nancy. Sesampainya di pelampung penanda, Nancy menemukan pistol suar, tapi gagal memberitahukan keberadaannya pada kapal barang yang sedang melintas di laut tersebut. Darah Nancy yang menetes dari lantai pelampung ke laut membuat si hiu jadi lebih ganas sehingga dia menyerang pelampung penanda tersebut dengan badan dan giginya. Nancy berusaha menembaknya dengan pistol suar, yang ternyata malah membuat api menyala karena lemak paus yang tercecer di air, si hiu terkena kobaran api, namun dia berhasil menghilangkannya dengan menyelam ke bawah laut. Si hiu kembali menyerang dan menggigit pelampung hingga kedua rantainya putus. Nancy menangkap rantai terakhir ketika akan lepas dari pelampung dan dia pun ikut tertarik ke dasar laut. Si hiu mengejar Nancy ke dasar laut dengan kekuatan sangat cepat, tapi sementara Nancy menyelam minggir secara tiba-tiba, si hiu lanjut menyelam hingga menabrakkan dirinya di batang-batang besi yang saling mencuat dan tajam dari jangkar beton yang ada di bawah pelampung.
Helm yang berkamera ditemukan di pantai oleh seorang anak laki-laki yang ternyata adalah anak Carlos. Setelah diberitahu anaknya tentang helm tersebut, Carlos kemudian menemukan Nancy terapung-apung di laut dekat dangkalan. Carlos membawa Nancy ke pantai dan menyelamatkannya. Setelah terbangun, Nancy berhalusinasi melihat ibunya dan mengatakan padanya bahwa dia baik-baik saja. Ketika Nancy melihat ke sekeliling pantai, dia mengenali Steven Seagull telah selamat sampai di tepi laut. Setahun kemudian, Nancy yang telah bergelar dokter mengajak adiknya, Chloe, bersiap-siap akan surfing di pantai Galveston, Texas. Ayahnya yang menemani mereka mengatakan bahwa ibunya akan merasa bangga padanya.
Genre : Drama, Adventure, Thriller
Tanggal Rilis Perdana : 21 Juni 2016
Studio : Columbia Pictures
Sutradara : Jaume Collet-Serra
Produser : Lynn Harris, Matti Leshem
Penulis Naskah : Anthony Jaswinski
Pemain :
Blake Lively sebagai Nancy Adams
Óscar Jaenada sebagai Carlos
Brett Cullen sebagai Ayah Nancy
Sedona Legge sebagai Chloe Adams
Janelle Bailey sebagai Ibu Nancy
Angelo José Lozano Corzo sebagai Surfer 1
José Manuel Trujillo Salas sebagai Surfer 2
Anggaran : $17 juta
Pendapatan Box Office : $110.3 juta
No comments:
Post a Comment